Belajar Fotografi dengan Cepat Untuk Pemula

Kembali lagi kami berita terbaru akan memberikan informasi mengenai Belajar Fotografi dimana banyak sekali yang berminat untuk menekuni bidang pekerjaan yang satu ini yaitu mengenai Fotografi atau biasanya disebut Fotografer, langsung saja deh kami berikan berita dan informasi terbaru mengenai Tips Belajar Fotografi dibawah ini.



Cara Belajar Fotografi :

Pertama , pelajari dulu kamera yang anda miliki. Kenali baik-baik. Dari segi pengoperasiannya dan yang paling penting adalah cara kerjanya dalam hal menangkap cahaya. Proses menangkap/mengumpulkan cahaya ini dikenal juga sebagai exposure.

Dalam exposure , ada 3 elemen yang berperan yaitu : Aperture , Shutter Speed dan ISO/ASA. Tiga elemen ini sifatnya configureable , menentukan kuantitas cahaya yang masuk ke dalam kamera. Terlalu banyak akan menyebabkan over / terlalu terang. Terlalu sedikit menyebabkan under / terlalu gelap. Idealnya tentu adalah hasil foto sesuai dengan kondisi aslinya. Kenali cara kerja kamera dalam exposure tersebut : cara mengatur nilai 3 elemen tsb , cara kamera mengukur cahaya ( metering ) , cara mengetahui hasil over/under . dsb

Pahami dengan baik karena fundamental meskipun tidak utama. Gunakan fasilitas search engine Google untuk mencari kata kunci diatas .. artikel sangat banyak/sering mengulas tentang fotografi. Ilmu fotografi umurnya sudah puluhan tahun , pasti buanyaaaak resource utk belajar.

Kedua, belajar membuat foto yang bagus. Apa dan bagaimana foto yang bagus ?? semua orang tentu punya kriterianya sendiri-sendiri. Sulit utk menentukan rumus pasti tentang hal itu. Namun di fotografi ada yg namanya guidelines , petunjuk dalam membuat foto yang bagus. Ini seperti aturan2 yang dari dulu sudah terbukti manjur. Tidak harus diikuti namun tidak rugi untuk dipelajari . Aturan komposisi salah satunya. Ada beberapa aturan komposisi misal rules of third , balance , simple dsb dsb.

Bayangkan membuat foto seperti membuat kalimat. Ada huruf kecil besar , tanda baca koma , tanda seru utk menyatakan ketegasan , bold utk memberi penekanan dan struktur katanya yang indah seperti puisi. Cuma bedanya di fotografi bahan2nya berbeda. Di fotografi kita hanya punya aspek visual saja .. gunakan itu. Bahan fotografi diantaranya garis , pola/pattern , warna , gelap terang .. coba ramu itu semua sehingga menjadi sebuah foto yang dapat menggugah penikmat foto.

Yang seperti ini tidak didapat dari kursus . harus belajar sendiri , menemukan style kita sendiri. Cobalah Google mencari hasil/galeri fotografer kawakan. Terinspirasilah oleh mereka !!!

Look and think before opening the shutter. The heart and mind are the true lens of the camera. (Yousouf Karsh)

Atau seperti yang biasa saya lakukan : rutin mengunjungi halaman Explore di Flickr. Kembangkan style fotografi anda sendiri .. be unik , be yourself
Selain itu , cobalah melihat sekitar kita. Belajar mengamati , melihat dan membuat foto dari sekitar kita. Belajarlah terus melihat..

Sedikit Mengenal ISO :

ISO pada fotografi digital , bagi saya , lebih dipahami sebagai kemampuan teknologi sensor untuk menangkap cahaya . Semakin tinggi nilai ISO , semakin besar pula cahaya yang dapat ditangkap oleh sensor . Namun , kekurangannya adalah timbulnya noise seiring bertambahnya nilai ISO yang disetting . Noise ini tampak seperti bintik – bintik butiran kecil yang bersebaran pada foto . Jika foto di zoom hingga 100% akan terlihat jelas noisenya . Selain menimbulkan noise , penambahan nilai ISO juga dapat menyebabkan berkurangnya kualitas foto yg dihasilkan misal : warna jadi tidak muncul , detail jadi hilang dsb.

Nilai ISO pada kamera pada umumnya adalah 100,200,400,800,1600,3200 . Kamera DSLR profesional , NIKON D3 , bahkan mampu mencapai ISO hingga 6400,12800 dan 25600 dengan noise yang sangat rendah . Seiring perkembangan teknologi jangan heran kalau beberapa tahun kedepan sensor digital akan lebih baik , mampu mendukung ISO tinggi tapi dengan noise minimal.

Penggunaan ISO

Umumnya , settingan ISO yang dianjurkan adalah nilai ISO kecil. Noise yg dihasilkan lebih kecil sehingga hasil foto lebih baik apalagi jika berenacana untuk di-print pada ukuran besar. Juga cocok untuk pemotretan landscape / pemandangan dimana noise yg diinginkan seminimal mungkin. Repotnya kalau memotret landscape biasanya pada waktu-waktu dimana justru kurang cahaya : sunrise , sunset atau malam. Mau tidak mau, penggemar jenis foto tersebut harus sedia tripod atau sejenisnya agar bisa menggunakan shutter speed yang lama.

Nilai ISO besar biasanya digunakan untuk kondisi-kondisi kurang cahaya (malam hari atau indoor) dimana setting-an Aperture maupun Shutter Speed sudah mentog. Pada kondisi tersebut , Nilai ISO bisa di naikkan sampai kita memperoleh kecepatan shutter yg ideal. Kenapa tidak menggunakan tripod saja seperti memotret pemandangan ?? well , kalau misalnya obyek foto anda mau diam mematung selama bbrp sec sih bisa saja .. tapi anak saya ga bisa gitu euy . Foto dibawah adalah sample menggunakan ISO paling tinggi pada kamera Nikon D50 saya yaitu ISO 1600. Dapat anda lihat pada bagian bawah foto , dibagian aga gelap tampak butiran-butiran noisenya . Tapi saya harus mengambil foto ini karena momennya bagus . Cahaya seadanya didapat dari cahaya matahari sore yang menerobos masuk. Untuk mendapatkan shutter speed yang cukup agar tidak blur/goyang , dengan DOF yang cukup lebar ( F5.0 ) , saya harus meningkatkan ISO sampai 1600 .

Noise == Jelek ??

Ga jugaa .. malah saya pernah melihat foto Audi (penyanyi) di sebuah majalah foto (lupa lagi) yang disajikan satu halaman penuh dengan ISO tinggi alias banyak noise. Menurut fotografernya noise tersebut untuk memunculkan moodnya Audi yangg … murung?

Saya pribadi sih , asal tidak di print dalam ukuran besar ga takut-takut amatlah menggunakan ISO tinggi sampai 1600-pun . Lha wong paling gunanya buat ditaruh di blog ini :p .. ukuran web standar , ga bakal kentara banget noise-nya. Kalau di print juga ga gede-gede amat alias ukuran postcard. Yang penting maksud fotonya udah bisa dicerna oleh pembaca sekalian. Lain ceritanya kalau gara-gara noise obyeknya jadi ga jelas seperti yg pernah saya alami ketika memaksa menggunakan ISO tinggi pada kamera Prosumer Fz7. Makanya beli DSLR aja deh .. benar-benar beda di kekuatan ISO-nya . Foto malam , foto indoor ga akan jadi masalah lagi ..

Auto ISO

Adalah sebuah fitur di kamera Nikon D50 yang saya sukai . Belum tahu apakah ada di merk kamera lain . Yang jelas fungsinya adalah automatisasi seleksi nilai ISO oleh kamera untuk mendapatkan shutter-speed minimum yang telah kita tentukan. Pada kamera saya , ada bbrp nilai minimum yang bisa dipilih yaitu 1, 1/15 , 1/30 , 1/60 dan 1/125sec. Misal kita pilih nilai 1/125 sec . Kamera akan meng-adjust nilai ISO semaksimal mungkin sehingga dengan pilihan nilai aperture yang ada kita bisa memperoleh nilai 1/125 sec. Pada lensa normal (mis : 50mm) 1/125 sec adalah nilai yang cukup tinggi utk mencegah kemungkinan terjadinya blur/goyang. Nilai ISO-pun akan lebih spesifik , tidak terbatas pada nilai ISO yang saya sebutkan diatas tadi ( 200,400,800 dst ) . Bisa jadi misal kamera men-set nilai ISO ke 350 dsb.

Nah sudah dulu berita dan informasi terbaru dari kami mengenai Cara Belajar Fotografi dimana kami akan selalu memberikan informasi yang bermanfaat untuk anda semua dan kalau anda masih memiliki waktu luang maka akan kami berikan juga info mengenai Harga Kamera Canon nah semoga bermanfaat untuk anda semua.

0 comments: